Senin, 16 Juli 2012

KISAH TENTARA BERGAJI KECIL NAMUN BERGAYA PENGUSAHA

Baru saja saya membaca buku berjudul FSQ (Finansial Spiritual Quotient), karya Iman Supriyono.
Walaupun baru baca beberapa halaman, namun telah membawa pencerahan dan memunculkan suatu inspirasi yang berharga bagi saya pribadi.

Ada cuplikan kisah nyata menarik yang dialami penulis buku ini, yaitu Pak Iman Supriyono. Suatu ketika, Pak Iman  mendapatkan kesempatan mengisi seminar di Kota Banjarmasin. Profesi beliau yang seorang konsultan keuangan dan bekerja di SNF Consulting, membuat dirinya selalu diundang oleh perusahaan-perusahaan besar dalam hal pengelolaan keuangan.

Waktu kecil, beliau mempunyai seorang teman bernama Wagimin. Namun sudah lama tak berjumpa sejak Wagimin lulus SMP. Kemudian, secara tak sengaja Pak Iman memperoleh informasi bahwa temannya tersebut sedang berada di Banjarmasin. Di sana, Wagimin berprofesi sebagai seorang tentara. Dan akhirnya setelah mendapatkan nomor kontaknya, beliau bisa bertemu dengan Wagimin yang telah berpuluhan tahun lamanya tak bertatap muka. Rasa bahagia sudah pasti terpancar di raut wajah mereka berdua.

Sebagai seorang konsultan keuangan, Pak Iman mulai menelusuri kehidupan temannya itu. Misal dalam hal jumlah gaji seorang tentara. Untuk gaji seorang tentara yang berada di kelas bawah saja diperkirakan sekitar 1 jutaan. Mengetahui jumlah itu, apakah cukup kah untuk memenuhi kebutuhan hidup? Bagi orang yang cerdas FSQ, bisa dikatakan cukup, berbeda dengan yang tingkat FSQ rendah.
Menurut anda apakah yang dilakukan Wagimin dengan uang yang terbilang kecil ini?

Yang dilakukannya adalah membeli beberapa ekor sapi yang ia bayar secara kredit.Untuk apa beli sapi? apakah punya waktu untuk mengurusnya?

Jawabannya adalah tidak. Sapi-sapi yang telah dibelinya itu lalu ia titipkan oleh orang transmigran yang berada di desa yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Dari sini, Wagimin melakukan investasi berupa sapi. Pada dasarnya, sapi adalah aset yang terus tumbuh. Semakin lama semakin tinggi nilai jualnya. Ketika sapi itu beranak pinak, maka akan diperolehlah tambahan keuntungan bagi Wagimin.

Coba anda perhatikan perhitungan sederhana berikut ini;
Seekor induk sapi pada umumnya akan beranak setahun sekali. Dengan memiliki 24 ekor sapi betina, setiap tahun akan diperoleh 24 ekor sapi. Apabila sapi tersebut dipelihara oleh orang lain dengan sistem bagi hasil, 12 sapi akan menjadi hak pemelihara, dan 12 sapi sisanya akan menjadi si pemilik sapi selama satu tahun.

Harga seekor anak sapi yang sudah bisa dipisah dari induknya paling tidak adalah 3 juta, bahkan lebih. Artinya dengan memiliki 24 induk sapi, dalam setahun akan didapatkan pendapatan bersih dari anak sapi paling tidak 3 juta perbulan. Jumlah  angka ini tentunya mengalahkan gaji seorang jenderal.

Begitulah kehidupan Wagimin. Walaupun berpangkat kopral, tapi penghasilan jenderal.

Note: Sudah saatnya anda membangun jiwa bisnis anda. Mulailah dari bisnis yang kecil terlebih dahulu. Ketika bisnis tersebut sukses, maka anda sudah mempunyai mental untuk menjalan bisnis yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar